Manfaat Pengembangan Talenta bagi Siswa SMP INS
Kredo SMP INS, adalah belajar dengan pendekatan multiple intellegence, serta interest & curiosity based learning
Nah, bagaimana cara sekolah mencari tahu minat, bakat, dan potensi anak? Setelah melalui program pengenalan diri, al berdasarkan test psikologi atau wawancara dengan psikolog sekolah, maka siswa dapat diarahkan untuk mengikuti kegiatan pendukung pengembangan minat-bakat
Di SMP the Indonesia Natural School (SMP INS), dilakukan 3 macam kegiatan yang terkait talenta.
- Intrakurikuler mata pelajaran (Musik, Art, Prakarya, Praktikum, TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) – Desain Visual
- Intrakurikuler non mata pelajaran – INS Talent’s Day
- Ekstrakurikuler – Paskibra, Pramuka, Basket, Capoeira, Futsal, Gitar, Menari, Taekwondo
Nah, yang ingin kita cermati adalah INS Talent’s Day, yang memperkuat program pengembangan talenta atau kurikulum talenta bagi siswa Indonesia Natural School.
Meski intrakulikuler, kegiatan ini di luar mata pelajaran yang diujikan, namun siswa akan mendapat apresiasi bila hasilnya baik.
SEMINGGU SEKALI MENGASAH TALENTA
Berlangsung seminggu sekali, tiap hari Rabu selama 1 jam pelajaran, pk. 08.00 – 09.00.
Siswa bebas memilih kegiatan yang diminatinya. Multigrade, kakak dan adik kelas dicampur atau tergabung bersama di satu kegiatan (jadi makin akrab ya)
Ini meneruskan tradisi kegiatan talenta di SD Semut-Semut, juga seminggu sekali tiap Jum’at selama 1 jam, yang di sana disebut dengan kegiatan Bengkel Habibie.
Karena ada ragam kegiatan, siswa disyaratkan mengikuti kegiatan pilihan 3 bulan, baru boleh pindah ke pilihan lain. Tujuan ‘keterikatan’ ini, agar siswa disiplin, belajar berkomitmen, dan dapat dicermati progress-nya.
JENIS KEGIATAN INS TALENT’S DAY
Adapun pilihan di program INS Talents di tahun ajaran 2021/2022 antara lain:
- Bio Club
- Cookery
- Crafting
- Debate Club
- Digital Writing
- KIR – Kelompok Ilmiah Remaja
- Photomatic
- Perkusi
- Nalaria Matematika
- Tahfidz
MANFAAT PENGEMBANGAN MINAT BAKAT BAGI SISWA SMP INS
Sangat disayangkan, bilamana selama 3 tahun belajar di jenjang SMP, siswa hanya sibuk dengan materi pelajaran (intelektual) tapi jarang/sedikit mengembangkan talenta (minat, bakat, potensi) diri.
Perilaku siswa keseharian sebenarnya juga mencerminkan minat bakat dan potensinya.
Misal, cara berbicara, cara bergerak, pilihan berteman, sikap-kebiasaan, cara berpendapat, mencerminkan kecenderungan gaya belajar, peminatan, dan potensi anak.
Untuk menguji lebih jauh, anak perlu mencoba berbagai kegiatan, sehingga dia menemukan satu atau beberapa kesukaan. Meski pun kesukaan atau minat ini dapat bersifat temporer atau berubah.
Melalui kegiatan pengembangan talenta minat-bakat ini, siswa selain tahu keinginan (minatnya), juga dapat mengukur pontesi dasar (bakat), yang dimilikinya.
Ini terlihat dari ketelitian, motivasi, keseriusan, dan daya tahan siswa saat mengerjakan materi yang ingin dibuatnya.
Ada yang teliti, cermat, bersemangat; namun ketrampilan tangannya kurang mendukung. Sehingga ia butuh lebih lama waktu untuk menyelesaikannya.
Manfaat program talenta, yaitu melatih sikap daya tahan mengerjakan sesuatu sehingga beres tuntas (determinasi), menjadi salah satu ukuran penting bobot peminatan siswa.
Manfaat berikut, program talenta juga memberikan rasa kepuasan dan penghargaan diri, bila dapat selesai dengan baik. Tiap siswa menyadari, bahwa ternyata setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, dan karenanya dapat menilai diri (self esteem) dengan lebih bijak.
Selain itu, SMP INS yang menerapkan pendekatan kecerdasan majemuk (multiple intelligent), mendorong tumbuhnya berbagai aspek mulitkecerdasan tersebut, berupa menyukai atau menguasai berbagai bidang sekaligus dengan baik.
Selama 3 tahun, SMP INS berupa mencermati berbagai potensi kecerdasan anak tersebut semisal bidang seni rupa, seni musik, sastra, kepemimpinan, atau pada pelestarian lingkungan hidup.
Manfaat lainnya, melalui kegiatan kelompok seminat, juga akan terbentuk sikap terbiasa kerjasama, trampil bicara, toleran, menghargai karya orang lain, kreatif, terbuka, dan mudah beradaptasi dan bergaul.
Program talenta di intrakurikuler sekolah, lebih membantu bagi tim guru untuk mencermati perkembangan siswa, ketimbang siswa mengikuti kegiatan ekskul di luar jam belajar.
Inilah yang dimaksud dengan pendekatan learning style analysis & interest curiosity based learning, atau kurikulum berbasis pengembangan bakat dan minat siswa. Sehingga, ketika memasuki jenjang SMA kelak maupun saat perkuliahan, dapat lebih terarah memilih bidang studi atau peminatan, dan lebih memperdalam potensinya dan mengubahnya menjadi kompetensi yang unggul.
/IM