The Indonesia Natural School, Sekolah SMP Inklusi di Depok
Sejak awal berdiri, SMP INS (The Indonesia Natural School} telah menetapkan diri sebagai sekolah inklusi sekaligus sekolah yang ramah anak.
Sekolah inklusi adalah sekolah yang menerima anak berkebutuhan khusus (dengan tingkatan hambatan belajar tertentu} sebagai siswa yang belajar bersama-sama dengan siswa regular dalam satu kelas.
Alasan mendirikan jenjang sekolah inklusi di tingkat SMP, sebagai kelanjutan dari jenjang SD Semut-Semut yang merupakan sekolah inklusi.
lihat tulisan SD Semut-Semut sekolah inklusi https://www.semut-semut.sch.id/sekolah-inklusif-di-depok/
Sebagaimana pedoman UNESCO, bahwa pendidikan itu haruslah terbuka bagi semua anak, sebagai hak anak, diistilahkan education for all.
Pendidikan bagi semua, di SMP INS ini, dimaknai bahwa penerimaan siswa tidak didasarkan oleh standar nilai akademik (raport/NEM} tertentu.
Tapi, pada kesiapan siswa belajar, kemampuan sekolah mengelola siswa kelak, serta kesamaan visi antara sekolah-orangtua dalam pengasuhan dan pembelajaran.
Tidak mengelompokkan murid atas pintar-bodoh, setiap individu adalah unik dan memiliki potensi dan kelebihan masing-masing.
Terutama bagi siswa inklusi atau siswa berkebutuhan khusus , tak dapat dihindari bahwa biaya bersekolah untuk peserta didik kategori anak berkebutuhan khusus relatif lebih mahal dari siswa regular.
Namun begitu, alasan biaya ini tidak terbersit bahwa program inklusi ini bertujuan komersial atau mencari keuntungan.
Semata karena memang tiap anak inklusi membutuhkan pendampingan guru yang tertentu, dalam program yang khusus, dan bilamana perlu dalam pengawasan dan evaluasi oleh psikolog sekolah.
TERBATASNYA SEKOLAH SMP INKLUSI DI DEPOK, SALAH SATUNYA SMP INS
Data memperlihatkan, bahwa ketersediaan sekolah ataupun kursi bagi siswa berkebutuhan khusus di kota Depok memang sedikit/terbatas.
Menurut data per 2o19, direncanakan ada 13o sekolah di jenjang SD hingga SMP yang berkategori sekolah inklusi, antara lain.
- 11 SD Negeri (antara lain SDN 03 Kalibaru, SDN 01 Bojongsari, SDN 03 Cisalak, SDN 8 Depok Baru)
- 79 SD Swasta (antara lain SD Semut-Semut, SD Cakra Buana, SDIT Ruhama Tapos, SDIT Al-Akhdor Cimanggis, SDIT Bina Auladi Sukmajaya)
- 3 SMP Negeri (SMPN 8 Depok, SMPN 18 Depok dan SMPN 19 Depok)
- 37 SMP Swasta (antara lain SMP Indonesia Natural Schook, SMPIT Ummul Quro Beji, SMPIT Arafah Tapos, SMPIT Darul Abidin)
Lihat https://depoknetizen.blogspot.com/2019/06/130-sekolah-di-depok-terima-siswa-berkebutuhan-khusus.html
Bahkan untuk tingkat Jabodetabek, sekolah inklusi di jenjang SMP pun masih terbatas, lihat https://kumparan.com/kumparanmom/30-sekolah-inklusi-di-jabodetabek-1551948430240368620/4
SEKOLAH INKLUSI SMP the Indonesia Natural School
Di tahun ajaran 2o21/2o22, per Januari 2o21, di SMP INS bersekolah 14 siswa berkebutuhan khusus.
Mereka yaitu 5 siswa di kelas VII , ada 4 siswa di kelas VIII, dan 5 siswa di kelas IX.
SMP INS memiliki dua kelas paralel, di kelas ada 2 anak sedangkan kelas sebelahnya ada 3 anak.
Tiap kelas regular memang hanya dapat menampung 2 sampai 3 anak saja, karena mempertimbangkan agar pembelajaran dan suasana kelas regular tetap efektif.
Jadi karena kelas VII ada dua kelas paralel, maka maksimum untuk penerimaan siswa baru hanya 6 orang.
Keterbatasan kapasitas kursi kelas bagi siswa berkebutuhan khusus ini, memang terus terang menyulitkan bagi para orangtua, mudah2an pemerintah Depok dapat segera mendorong sekolah-sekolah SMP negeri dan swasta lainnya di kota Depok untuk juga melangsungkan program inklusi ini
Untuk tahun ajaran mendatang 2o22/2o23, telah terdaftar 6 siswa baru di program inklusi, yang berarti kapasitas telah penuh.
Calon siswa itu merupakan alumni SD Semut-Semut (4 orang} dan dari eksternal (2 orang}.
KATEGORI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI SMP INS
Kemampuan sekolah mengelola siswa, serta tingkat ringan-sedang-beratnya hambatan belajar siswa, sangat menentukan apakah ananda tersebut dapat diterima bersekolah di SMP INS.
Saat ini, dari 14 siswa inklusi, mereka sebagian besar memiliki hambatan slow learner dengan kecerdasan berada di border line.
Lainnya, dengan hambatan autis ringan, mental retardasi (tunagrahita).
Oya, pernah juga ada alumni yang dengan hambatan pendengaran (tunarungu}, namun memiliki kecerdasan intelektual yang baik sehingga mampu mengikuti pembelajaran regular.
CARA PENDAFTARAN DAN PENERIMAAN SISWA BARU KATEGORI INKLUSI DI SMP INS
Bagi siswa alumni SD Semut-Semut, tentu karena sudah memiliki catatan sekolah, maka proses penerimaan siswa berbeda dengan calon siswa eksternal.
Untuk siswa eksternal, setelah mendaftar, calon siswa akan bertemu dan diwawancarai oleh Tim Assessment sekolah.
Bila ada temuan, bahwa calon siswa memiliki sesuatu hambatan belajar, kendala, atau hal-hal khusus lainnya, maka akan diteruskan ke assessment lanjutan untuk mengenali kekhususannya.
Di sini, kerap terjadi, para orangtua awalnya tidak mengetahui kalau ananda memiliki kebutuhan khusus, atau kadangkala –maaf- kurang menjelaskan dengan terbuka tentang detail keadaan anaknya.
Selanjutnya, akan menjalani tes psikologi bersama psikolog sekolah, untuk mendapatkan kondisi hambatan anak yang tepat (ringan-sedang- atau berat), sebagai panduan dapat/tidaknya diterima, serta panduan untuk menyiapkan program pembelajarannya kelak.
Tentu, para orangtua calon siswa juga akan diwawancarai oleh direktur sekolah/principal, untuk menyelaraskan antara visi sekolah dengan visi orangtua, agar terdapat kerjasama yang baik nantinya dalam pelaksanaan program pembelajaran.
Yang diterima umumnya adalah dengan catatan bahwa sekolah akan mampu mengelola siswa, serta pertimbangan dukungan orangtua dalam program pembelajarannya kelak.
PERSENTASE DI KELAS REGULER DAN DI KELAS KHUSUS dalam IEP SISWA
Di SMP INS, program inklusi dinamai kelas Helen Keller, mengenang dan terinspirasi oleh kehebatan perjuangan dan pengabdian hidup Helen Keller yang buta tuli namun berhasil tampil mendunia sebagai aktifis pemikir dan pejuang kaum difabel.
(Lihat kehebatan seorang Helen Keller https://id.wikipedia.org/wiki/Helen_Keller
Dari test psikologi dan pengamatan, diperoleh skoring dan rekomendasi, sebagai panduan untuk menyusun program pembelajaran individual siswa.
Misal 7o -3o, artinya 7o% siswa berada belajar di kelas regular, 3o% di kelas terpisah (disebut pull-out}.
Sebutlah untuk seorang siswa ditetapkan 5o-5o, sedangkan siswa lain dengan slow learner 7o-3o.
IEP (Individual Education Program} atau disebut juga PPI (Program Pembelajaran Individual} merupakan program yang berbeda-beda pada tiap anak.
Pihak sekolah dan orangtua akan sama-sama bahu membahu menjalankan program ini, tugas guru saat siswa di sekolah, dan diteruskan di rumah oleh orangtua.
BAGAIMANA PROSES PEMBELAJARAN KELAS HELEN KELLER DI SMP INS?
Di era normal sebelum pandemi Covid-19, siswa masuk tiap hari sebagaimana bersekolah regular, o7.3o hingga 14.3o.
Siswa didampingi guru pendamping khusus (GPK}, belajar bersama di dalam kelas.
Sesuai dengan IEP masing-masing, di waktu tertentu siswa akan ditarik keluar (pulling-out, atau remedial teaching} untuk menjalani pembelajaran di kelas khusus.
Bagi siswa inklusi, mereka mendapati Program Pengembangan life-skill, seperti creative clas, wiraga – olahgerak (koordinasi, keseimbangan tubuh}, seni rupa.
Saat kegiatan pengembangan life skill ini, siswa inklusi kelas VII, VIII, dan IX melakukannya bersama seminggu sekali, dengan materi berbeda setiap kegiatan.
Juga mereka dapat mengikuti kegiatan outdoor sekolah yang menantang bersama teman regular , seperti Bakti Bumi dan Bakti Bahari, tentu sebelumnya dengan persetujuan orangtua.
Mereka pun diikutsertakan bersama adik kelas inklusi di SD Semut-Semut, bila ada program khusus yang menarik seperti hiking bersama.
BAGAIMANA CARA EVALUASI PEMBELAJARAN SISWA INKLUSI SMP INS?
Tiap tiga bulan, orangtua akan mendapat laporan evaluasi.
Raport diberikan tiap semester / enam bulanan.
Untuk keseharian dilakukan komunikasi personal dengan orangtua melalui WA- whatsapp.
Untuk komunikasi harian, berbeda dengan di SD Semut-Semut, yang membuat Buku Komunikasi yang diisi harian.
Di jenjang SMP, guru pendamping berkomunikasi melalui WA grup, untuk menginfokan kegiatan esok, kondisi siswa hari tersebut, dan menerima masukan dari orangtua tentang perilaku anak di rumah.
EVALUASI – IEP dibuat per 6 bulan, divelauasi per 3 bulan, laporan harian tetap berjalan komunikasi personal dengan oertu berjalan setiap hari.
Ada wa-grup GPK dengan orangtua, dimanfaatkan orangtua untuk berdiskusi atau curhat ttg ananda.
Selain itu, di awal semester, orangtua menerima form Monitor Program IEP dari sekolah.
Form Monitor itu dievaluasi perbulan, intinya untuk mendapatkan keselarasan pembelajaran di sekolah dan rumah, serta memonitor perkembangan ananda, dan support orangtua.
Sebab, walau bagaimana pun, di sekolah amat terbatas dalam waktu untuk mendampingi siswa inklusi, karena itu amat penting agar para orangtua meneruskan program IEP tersebut di rumah.
Sejak beberapa tahun terakhir, kelulusan tidak lagi berdasarkan Ujian Negara, tapi Ujian Sekolah (US} Guru mata-pelajaran bersama guru pendamping menyusun soal-soal ujian, yang disesuaikan dengan kemampuan intelektual siswa.
Siswa juga menjalani ujian praktik, seperti menguji bacaan sholat, praktik sholat mayit, tugas prakarya, atau praktik musik.
BAGAIMANA PELAKSANAAN PROGRAM INKLUSI DI ERA PANDEMI ?
Pandemi Covid-19 membuat pembelajaran dilakukan secara daring.
Juga untuk siswa inklusi, pembelajaran dilakukan secara daring setiap hari bersamaan dengan teman-teman di kelas regular.
Di jam awal, siswa inklusi berada bersama dengan teman-teman regular di zoom-meeting.
Setelah morning activity dan berbagai penjelasan oleh guru, maka siswa inklusi dipisahkan dalam kelas zoom terpisah (break-out}.
Di sini, siswa mendapatkan pembelajaran remedial oleh guru GPK, yang bila perlu dilakukan remedial teaching secara khusus via zoom.
Usia break-uot, siswa inklusi ada kalanya bergabung kembali dalam kelas bersama hingga zoom meeting berakhir.
Untuk program pengembangan, dilakukan juga dengan zoom meeting, dilakukan tiap 2 pekan.
Demikian sekilas tentang sekolah inklusi SMP INS di Depok, berikut uraian tentang pembelajarannya.
Semoga bermanfaat
/IM